First Series => My Stupid Sweet Prince
Casts :
Park Hyo Jung
Cho Kyuhyun
Lee Jong Suk
Lee Sungmin
And the other casts
Kim Yoo Jin
Length :
Chapter/Episode
Genre :
Friendship, Romantic
Story :
Seseorang
di depannya, tak jauh dari tempat duduk Hyo Jung sekarang sedang menikmati araknya,
gelas ketiga.
“Benar-benar
pria bodoh,” batin Hyo Jung. Terlihat Kyuhyun yang duduk di sebelah Sungmin
sedang bermain-main dengan gelas araknya. Kelihatannya dia sudah cukup banyak
minum.
“Kyuhyun-ah,
berhentilah minum…” Sungmin mengingatkan Kyuhyun untuk yang kesekian kalinya.
Kyuhyun menggumamkan sesuatu yang tidak jelas, kemudian melanjutkan acara
minumnya. Barulah setelah beberapa saat kemudian, Kyuhyun berdiri dan beranjak
pergi. Hyo Jung melihatnya, kemudian membuntutinya.
Kyuhyun
masuk ke toilet pria. Karena itu Hyo Jung hanya memperhatikan dari luar. Tapi
mendengar Cho Kyuhyun mengeluarkan suara “throw
up”, Hyo Jung tak sampai hati untuk membiarkannya. Perlahan, didekatinya
Kyuhyun, kemudian tangannya mulai menyentuh punggungnya, mengelusnya dengan
penuh kasih sayang.
“Kau
bodoh. Jangan minum terlalu banyak, Kyuhyun-ah…” ujar Hyo Jung sambil terus
menepuk-nepuk pelan punggung Kyuhyun. Kyuhyun membuka matanya kemudian menatap
pantulan dirinya di cermin. Tangannya diletakkan dipinggiran westafel, nafasnya
tidak stabil.
“Kyuhyun-ah,
gwaenchanhna?” Hyo Jung memastikan dan dibalas dengan anggukan oleh Kyuhyun.
Kyuhyun berusaha berdiri tegak. Namun karena percobaan itu gagal, Kyuhyun
justru menubruk Hyo Jung dan mendorongnya ke dinding. Kepalanya bersandar di
bahu Hyo Jung.
“Kyuhyun-ssi?
Kyuhyun-ssi?” Hyo Jung panik.
“Ijinkan
satu menit,” ucap Kyuhyun pelan. Hyo Jung hanya membiarkan itu terjadi, tak
menghitung waktu berapa lama mereka melakukannya. Kyuhyun merintih, kesakitan.
Hal itu tentu membuat Hyo Jung semakin… panik.
“Kyuhyun-ah,
Oppa?”
“Hmm,”
jawab Kyuhyun.
“Istirahatlah.
Aku akan mengantarmu pulang.”
Kyuhyun
berdiri tegak ketika mendengar kalimat terakhir Hyo Jung, “aku akan mengantarmu pulang.”
“Tidak…
tidak… tidak ada dalam kamusku pria diantarkan wanita,” ujar Kyuhyun, berusaha
berjalan meninggalkan toilet. Cara jalannya mengkhawatirkan, membuat Hyo Jung
mau tak mau harus membantunya.
“Kyuhyun,
kau ceroboh,” kata Hyo Jung kesal.
“Hmm,”
jawab Kyuhyun.
“Kau
bodoh,” kata Hyo Jung lagi, sambil mereka terus berjalan.
“Kau
lebih bodoh dariku,” balas Kyuhyun.
“Kau
menyebalkan.”
“Kau
100x lebih menyebalkan dariku.”
“Yaa,
kau!” Hyo Jung baru saja akan memukul Kyuhyun ketika mengingat bahwa bocah itu
sedang sakit.
“Kenapa
kau banyak minum arak, hah? Sudah tau akan begini, masih diteruskan…” Hyo Jung
memapah Kyuhyun ke tempat duduknya semula yang sudah tidak jauh dari tempat
mereka detik itu.
“Aku
sedang tidak enak badan.”
“Jagalah
kesehatanmu. Sebentar lagi musim dingin. Jangan sampai kau sakit-sakitan…”
**********
Sungmin
menyambut gembira dengan ucapan pemuh terima kasih karena telah membantu Maknae-nya
itu.
Berselang
setelah Hyo Jung membantu Kyuhyun duduk, Jong Suk memanggilnya.
“Jaga
dirimu, Kyuhyun-ah,” bisik Hyo Jung. Kyuhyun ingin menangkap tangan Hyo Jung
yang melayang. Namun rotasi kepalanya membuat tangkapan yang ia inginkan harus
lepas, meleset.
**********
Hyo
Jung menerobos keramaian dan menemui Jong Suk yang berada di tengah-tengah
keramaian. Keramaian yang amat sangat itu menjadi kesempatan tersendiri untuk
Jong Suk, berharap rencananya kali ini berhasil.
Jong
Suk mengadakan pembicaraan tak berarti yang membuatnya mengisyaratkan kode pada
teman bayarannya.
Teman
Jong Suk yang berada di belakang Hyo Jung mendorong gadis itu sehingga jaraknya
dengan Jong Suk dekat sekali. Ketika Jong Suk mendekatkan kepalanya untuk
menjalankan rencananya, seseorang datang dari arah samping, menggagalkan
peristiwa yang sudah diaturnya dengan rapi. Orang yang datang dari arah samping
itu terjatuh. Malangnya, orang itu membawa Hyo jung ikut jatuh bersamanya.
Tubuh orang itu menindih Hyo Jung. Sedetik kemudian,…
Do it, Chu~
Bibir
Kyuhyun menyentuh bibir Hyo Jung.
Dengan
segera Jong Suk menyingkirkan tubuh Kyuhyun yang menindih Hyo Jung. Tapi karena
Kyuhyun sudah terlanjur mencium Hyo Jung, Jong Suk hanya dapat menyesal.
**********
Secepatnya
setelah kejadian itu berlangsung, Sungmin segera menutupi wajah Kyuhyun dan
membawanya pulang. Sungmin terus memarahinya selama perjalanan pulang dan tidak
tahu bahwa Kyuhyun sudah terlelap.
“Heh,
perbuatanmu itu konyol, Kyuhyun!” omel Sungmin.
“Kau
dilihat orang banyak! Kau payah, menyebalkan, Kyuhyun!!!”
“Dia
itu kan milikku juga, beraninya kau menyentuhnya. Bahkan pada bagian yang
sakral!”
***********
Hyo
Jung terus membersihkan bibir dan sekitarnya dengan air di toilet sambil
mengutuk Kyuhyun. “Awas kau, Kyuhyun-ssi! Tak tahu berterima kasih. Lihat saja
nanti. Kau tidak akan selamat! Huh!” Hyo jung menggerakkan badannya kesana
kemari. Krek… terdengar bunyi tulang punggung Hyojung. “Aaaa… encokkk!!!”
**********
Ketika
Hyo Jung kembali, ia mendapati sahabatnya itu berwajah murung. Dibalik wajah
tampan dan manisnya terlihat emosi menggelegar yang tak bisa ia lampiaskan.
Jong Suk hanya menatapan tajam Hyo Jung ketika gadis itu datang. Tatapannya
mengarah ke bibir Hyojung yang sudah tidak virgin itu. Jong Suk berdiri dengan
penuh amarah. Namun, dengan sebaik mungkin, ia berusaha agar Hyo Jung tidak
dapat melihat amarahnya yang meluap. “Ayo kita pulang.” Jong Suk menarik tangan
Hyojung dan mengajaknya pergi.
Selama
perjalanan Jong Suk benar-benar diam. Hyojung jadi tidak enak dibuatnya. Yah,
hanya untuk menghangatkan suasana beku saat itu, Hyojung mengucapkan kata-kata
tidak berarti.
“Jong
Suk, apa kau sakit? Wajahmu terlihat sangat pucat…”
“Apa
kau lapar?”
“Jong
Suk-ah, apakah kau baik-baik saja?”
Tak
ada satupun dari rentetan pertanyaan Hyojung yang ditanggapi. Menyerah, Hyojung
menghembuskan nafas dengan keras lewat hidung. #ikut mutung x)
Mendengar
dengusan nafas Hyojung, Jong Suk menngerakkan kepalanya, memandang gadis itu.
Berusaha untuk tersenyum manis, tapi sia-sia. Hanya senyum asam kecut yang
terlihat malam itu,…
Seusai
mengucapkan ucapan terima kasih dan selamat malam singkat, Hyojung buru-buru
keluar dari mobil Jong Suk. Ia masuk ke dalam rumah dengan setengah berlari.
High heels yang dikenakannya nyaris membuatnya terjatuh.
Gadis
itu tak dapat melupakan sentuhan bibir Kyuhyun beserta bau menyengat yang
menyertainya. Ini benar-benar sangat mengganggu!
Tak
henti-hentinya Hyojung mengata-ngatai pemuda yang kurang ajar itu (menurutnya).
Seharusnya ini tak boleh terjadi. Karena yang memiliki hak untuk melakukannya
hanya Hyun Bin!
**********
Awan
gelap yang menyertai Hyojung dihari-hari berikutnya menambah kesan buruk pada
hidupnya. Sudah sekitar dua hari ini bola matanya tak menangkap keberadaan bola
mata Kyuhyun. Ini membuatnya sangattt bersyukur. Tapi kelihatannya ia salah.
Justru pada suatu siang dihari keempat, Kyuhyun mendatanginya. Perusak itu
memecah konsentrasinya saat sedang mendalami sebuah buku baru di perpustakaan.
Kyuhyun menyodorkan sebuah permen coklat putih ukuran sedang pada lawan jenis
dihadapannya itu. Kyuhyun memalingkan wajahnya, mungkin takut atau malu.
Hyojung pun tak berniat memandang pria itu. Menyebalkan…
“Apa
ini?” Tanya Hyojung. #udah jelas keliatan ndadakan tanya… -_- xixi…
“Umm,
ini coklat Belgian dengan kualitas terbaik. Ini… sebagai tanda pemintaan maaf
dariku. Insiden kemarin itu, aku melakukannya secara tidak sengaja. Mian~”
Kyuhyun segera pergi tanpa mempedulikan reaksi Hyojung selanjutnya.
“Heh,
kau! Kyuhyun-ah!” teriak Hyojung yang kemudian menarik perhatian dan tentu
menimbulkan kegaduhan. Kyuhyun hanya menoleh sambil tersenyum. Hyojung berkacak
pinggang. “Astaga… senior ini,…”
**********
Kelihatannya
Jong Suk sudah mulai melupakan kejadian yang belum lama terjadi. Kejadian yang
dengan mudah menggagalkan semua rencananya yang ia perkirakan akan berjalan
mulus. Jong Suk mulai bisa tersenyum dengan tulus (lagi) sekarang.
Salah
satu Dosen masuk ke dalam kelas mereka setelah jam istirahat. Dengan singkat ia
mengumumkan sesuatu yang menimbulkan sorak-sorai para cindekiawan. “Lusa akan
diadakan perjalanan selama tiga hari. Ini merupakan bagian dari pembelajaran
juga. Bersiaplah. Berkumpul di aula pukul tujuh.”
Hyo
Jung tersenyum. Ia berharap ini akan menjadi pengalaman yang menarik dan juga
menyenangkan.
**********
Teng…
Teng… Lonceng Gereja berdentang, menandakan sudah pukul enam pagi. Saat itu,
Hyojung tengah meghabiskan segelas susunya, kemudian mengaktifkan keamanan
otomatis dari dalam rumah dan bersiap pergi. Diufuk timur, angkasa hitam yang
bertransformasi menjadi kelabu mulai terlihat, menemani langkah Hyo Jung menuju
stasiun bawah tanah Seoul Nohwon.
Baru
pukul setengah tujuh, para mahasiswa sudah berkumpul. Pukul tujuh kurang
seperempat, para Dosen pembimbing mereka mulai menyerahkan tiket pesawat menuju
Pulau Jeju. Hyojung semakin tersenyum lebar ketika membayangkan kesenangan yang
akan didapatnya di sana.
Pukul
tujuh tepat, bis berangkat mengantar anak-anak menuju bandara. Candaan tak
lepas dari suasana hangat saat itu. Menyenangkan sekali, berkumpul seperti satu
keluarga. Hyojung merindukan ini seumur hidupnya.
Bandara
internasional Incheon terasa sesak (sebenernya ngg sih..) dengan kedatangan
para mahasiswa. Suara riuh rendah terdengar di mana-mana. Dan tak lama, bandara
kosong kembali karena para cindekiawan sudah mulai masuk ke dalam pesawat ;)
Para
mahasiswa dibebaskan untuk duduk di mana pun. Jong Suk yang awalnya ingin duduk
dengan Hyojung terpaksa menunda keinginannya. Tempat duduk yang ia sediakan
untuk Hyojung diambil alih oleh seorang mahasiswi pengagum Jong Suk. Hyojung
yang datang terlambat hanya dapat duduk di depan Jong Suk. Tidak ada yang
menempati tempat duduk sebelah Hyojung karena semua mahasiswa sudah memiliki
tempatnya masing-masing. Hyojung pikir ia akan sendirian menikmati keluasan
tempat di pesawat itu. Tapi ternyata malapetaka datang diluar dugaannya. Seseorang
bersyal tebal mendekat dan duduk disebelahnya. Orang itu kemudian membuka
syalnya. “Kyuhyun…” ujar Hyojung kesal.
“Huft…
kenapa harus kau lagi?!”
“Memangnya
hanya kau yang risih, hah?!? Aku juga!” Hyo Jung berkata dengan ketus.
Mereka
saling memalingkan muka, sementara Jong Suk menatap mereka dengan pandangan
bingung.
“Ngomong-ngomong,
menurutmu, bagaimana kunjungan study kampus kita kali ini?” Kyuhyun bertanya
malu-malu.
“Emm,
tidak buruk. Tapi diantara beberapa tempat yang kita kunjungi beberapa kali
lalu, favoritku Inggris…” Hyo Jung menjawab pertanyaan yang ditujukan untuknya
itu dengan sikap kaku.
“Aku
juga sependapat. Selama di Pulau Jeju nanti, tempat apa saja yang ingin kau
datangi? Kerabat misal…?” Kyuhyun berusaha untuk menatap Hyo Jung. #aaawww x)
“Aku sudah sering ke Pulau Jeju, dulu saat aku
masih kecil. Sudah banyak objek wisata yang kudatangi. Dulu aku sering main ke
rumah rekan kerja Appa, tapi sekarang Ahjussi itu sudah pindah ke Jepang sejak
2 tahun yang lalu…”
**********
Tidak
memakan waktu lama untuk sampai di Pulau Jeju. Udara dingin menusuk tajam
ketika mereka keluar dari pesawat. Angin dingin musim gugur, mendekati musim
dingin.
Beberapa
bis mengantarkan mereka ke asrama milik Kyunghee University di Jeju. Mereka
sampai di dorm dengan penuh rasa lelah dan gembira. Hyo Jung menguap, kemudian
menggerakkan tubuhnya. Kyuhyun tertawa kecil. Tapi Kyuhyun segera memalingkan
mukanya karena kepergok Hyo Jung.
Oopss…
Dorm
mewah itu yang ditempati para mahasiswa memang diperutukkan khusus untuk para
mahasiswa Universitas Kyunghee. Tempat itu sangat luas, dengan beberapa taman
di beberapa sudut tempat. Asrama mahasiswa berbentuk persegi dengan dua buah
air mancur dan taman besar di tengahnya. Di dekat taman itu, terdapat sebuah
gedung besar bertingkat yang digunakan sebagai ruang dilakukannya kegiatan
belajar mengajar, juga untuk mengadakan pertemuan.
Hyo
Jung melepas alas kakinya. Tangannya meraba dinding dan menekan sebuah tombol.
Lampu tengah menyala seketika. Masing-masing kamar menyerupai apartemen kecil
yang mewah. Wow~
Hyo
Jung meletakkan tasnya di lantai… Dia sekamar dengan teman dekatnya, Yoo Jin.
Mereka sudah saling mengenal sejak lama. Hmm, sekitar 3 tahun lebih. Mungkin
akan lebih tepat kalau disebut sebagai sahabat. Is it true?
Yoo
Jin dan Hyo Jung berbaring di ranjang masing-masing. “Huh… melelahkan, ya?” Yoo
Jin mengawali.
“Iya,
lumayan… Tapi sedikit terasa berbeda. Aku rasa, perjalanan tahun ini akan lebih
buruk. Malapetaka selalu datang padaku…” Hyo Jung menggigit bibirnya.
“Hei,
jangan begitu. Nikmatilah liburan kali ini, selagi bisa!” Yoo Jin melemparkan
senyum lebarnya pada Hyo Jung, membuat Hyo Jung ikut tersenyum lebar.
Seusai
mandi, Hyo Jung berjalan-jalan di sekitar taman dekat kamarnya. Ia berjalan
seraya membaca buku yang belum kelar ia babat habis. Hmm, udara dingin cukup
menambah kesegaran setelah mandi.Tapi ternyata angin sepoi itu semakin lama
semakin kencang. Tanpa peduli, Hyo Jung membiarkan tubuh kurusnya diterpa
angin. Seseorang melemparkan sebuah syal tebal. Hyo Jung mengangkat kepalanya.
Dilihatnya Kyuhyun sedang berjalan menjauh dari tempat itu. Hyo Jung tersenyum
simpul.
Makan
malam saat itu mengusung tema European Cuisine. Hyo Jung hanya mengambil salad
dalam jumlah yang tidak banyak. Jong Suk melihatnya dan berusaha menawarkan
makan malam untuk gadis itu. Dengan tegas tapi tetap sopan, Hyo Jung menolak
mentah-mentah tawaran itu.
**********
Kegiatan
di hari berikutnya adalah menyelam dan meneliti organisme laut dan
sekitarnya. Mereka harus mengumpulkan
laporan observasi selambat-lambatnya 2 hari berikutnya.
Semua
mahasiswa terlihat begitu serius dan antusias. Hyo Jung dan Yoo Jin terus
berbicara selama di perjalanan menuju laut. Dan akhirnya, saat yang
ditunggu-tunggu pun tiba…
Para
mahasiswa diberi kebebasan dengan syarat untuk tidak merusak apa pun dan harus
kembali sebelum waktu minum teh. Dengan cepat setelah pemberian instruksi,
mahasiswa berpencar dan meneliti dengan sungguh-sungguh. Meskipun tidak
berkutat dan kuliah dalam bidang Sains, misal, mereka semua diharuskan untuk
mengobservasi.
Hyo
Jung dan Yoo Bin bergabung dalam kelompok 21, mendekati waktu pukul tiga sore.
Pemandangan laut yang begitu indah membuatnya terpana. Sampai ia tersadar
ketika ia muncul di permukaan, bahwa ia sendiri. Mereka sudah pergi…
Hyo
Jung keluar menepi. Dengan segera ia berganti baju, tapi ada beberapa bagian
bajunya yang basah. Hyo Jung bingung. Ponselnya ia titipkan pada Yoo Jin
sedangkan anak itu menghilang. Jarak antara dorm dengan laut cukup jauh,
apalagi saat mereka berangkat tadi, mereka diantar, tanpa mengetahui rute
perjalanan. Sialan!
Hyo
Jung mengitari pinggir pantai. Tidak ada nelayan dan tempat ini terpencil…
Hyo
Jung berlari ke sekitar pantai, berharap bahwa seseorang akan ada bersamanya
saat itu. Satu-satunya orang yang ia lihat hanya Hyun Bin. Jelas membuat
terkejut! Tapi akhirnya Hyo Jung tahu itu hanya halusinasi.
Matahari
sudah tak terlihat, sementara Hyo Jung tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Tempat di sekitarnya benar-benar gelap. Hyo Jung ketakutan.
Hyo
jung meringkuk di bawah sebuah karang yang melindunginya dari terpaan angin
besar. Berusaha bertahan, berharap seseorang akan menolongnya.
**********
Para
mahasiswa sudah duduk di meja makan bersama teman mereka. Tapi mata Kyuhyun tak
berhenti mencari, gadis itu.
“Kau
lihat Hyo Jung, Sunbae?” tanya Kyuhyun pada Sungmin yang sedang memakan
makanannya dengan lahap.
“Maaf,
Kyuhyun-ah,” jawab Kyuhyun. Dengan cepat Kyuhyun mengerti apa maksud perkataan
Sunbaenya itu. Yoo Jin yang kebetulan
lewat, Kyuhyun mencegatnya.
“Kau..
teman Hyo Jung kan?” Kyuhyun berkata dengan cepat.
“Iya,
benar..”
“Kau
melihat Hyo Jung?”
“Aku
tidak melihatnya… Aku pikir dia mungkin sedang menjenguk kerabatnya. Dia sering
melakukan hal itu, karena dia memiliki banyak kerabat hampir di setiap tempat.
Entah itu rekan kerja Ayahnya, teman lamanya, teman jaringan sosialnya,
macam-macam. Aku pikir…” Kalimat Yoo Jin belum sempat diteruskan karena Kyuhyun
menyela dengan ucapan terima kasih.
Kyuhyun
mencari transportasi umum dan segera berangkat ke tempat mereka bermain tadi.
**********
Senter
dalam genggaman Kyuhyun cukup untuk menerangi jalan di depannya kurang lebih
sejauh 2 meter. Kyuhyun berputar-putar, menggerakkan kepalanya ke segala arah.
Tidak mudah berjalan di tempat berpasir dengan angin laut yang lumayan kencang.
Apalagi sudah malam dan tak ada penerangan. Kyuhyun sempat merinding menyadari
dirinya berada di tempat gelap ini sendiri. Namun, mengingat seseorang yang
pasti lebih ketakutan darinya, Kyuhyun memberanikan diri.
Hyo
Jung memeluk lututnya sambil menangis. Kyuhyun berlari menyusuri pantai
menerjang angin besar. Usahanya berujung
memuaskan. Ia menemukan gadis itu meringkuk kedinginan. Tak terkira seberapa
bahagianya Hyo Jung ketika menemukan Kyuhyun berdiri di depannya. Hyo Jung
segera berdiri dan memeluk Kyuhyun. Ia kembali menangis dalam pelukan Kyuhyun
sementara pemuda itu mendekapnya erat-erat dengan sebelah tangannya mengelus
rambut Hyo Jung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar