Selasa, 10 Januari 2012

Raining Love Chapter 5 (Second Series)


First Series => My Stupid Sweet Prince
Casts :
*    Park Hyo Jung
*    Cho Kyuhyun
*    Lee Jong Suk
*    Lee Sungmin
*    And the other casts
*    Kim Yoo Jin
Length : Chapter/Episode
Genre : Friendship, Romantic
Story :

Seseorang di depannya, tak jauh dari tempat duduk Hyo Jung sekarang sedang menikmati araknya, gelas ketiga.
“Benar-benar pria bodoh,” batin Hyo Jung. Terlihat Kyuhyun yang duduk di sebelah Sungmin sedang bermain-main dengan gelas araknya. Kelihatannya dia sudah cukup banyak minum.
“Kyuhyun-ah, berhentilah minum…” Sungmin mengingatkan Kyuhyun untuk yang kesekian kalinya. Kyuhyun menggumamkan sesuatu yang tidak jelas, kemudian melanjutkan acara minumnya. Barulah setelah beberapa saat kemudian, Kyuhyun berdiri dan beranjak pergi. Hyo Jung melihatnya, kemudian membuntutinya.
Kyuhyun masuk ke toilet pria. Karena itu Hyo Jung hanya memperhatikan dari luar. Tapi mendengar Cho Kyuhyun mengeluarkan suara “throw up”, Hyo Jung tak sampai hati untuk membiarkannya. Perlahan, didekatinya Kyuhyun, kemudian tangannya mulai menyentuh punggungnya, mengelusnya dengan penuh kasih sayang.
“Kau bodoh. Jangan minum terlalu banyak, Kyuhyun-ah…” ujar Hyo Jung sambil terus menepuk-nepuk pelan punggung Kyuhyun. Kyuhyun membuka matanya kemudian menatap pantulan dirinya di cermin. Tangannya diletakkan dipinggiran westafel, nafasnya tidak stabil.
“Kyuhyun-ah, gwaenchanhna?” Hyo Jung memastikan dan dibalas dengan anggukan oleh Kyuhyun. Kyuhyun berusaha berdiri tegak. Namun karena percobaan itu gagal, Kyuhyun justru menubruk Hyo Jung dan mendorongnya ke dinding. Kepalanya bersandar di bahu Hyo Jung.
“Kyuhyun-ssi? Kyuhyun-ssi?” Hyo Jung panik.
“Ijinkan satu menit,” ucap Kyuhyun pelan. Hyo Jung hanya membiarkan itu terjadi, tak menghitung waktu berapa lama mereka melakukannya. Kyuhyun merintih, kesakitan. Hal itu tentu membuat Hyo Jung semakin… panik.
“Kyuhyun-ah, Oppa?”
“Hmm,” jawab Kyuhyun.
“Istirahatlah. Aku akan mengantarmu pulang.”
Kyuhyun berdiri tegak ketika mendengar kalimat terakhir Hyo Jung, “aku akan mengantarmu pulang.”
“Tidak… tidak… tidak ada dalam kamusku pria diantarkan wanita,” ujar Kyuhyun, berusaha berjalan meninggalkan toilet. Cara jalannya mengkhawatirkan, membuat Hyo Jung mau tak mau harus membantunya.
“Kyuhyun, kau ceroboh,” kata Hyo Jung kesal.
“Hmm,” jawab Kyuhyun.
“Kau bodoh,” kata Hyo Jung lagi, sambil mereka terus berjalan.
“Kau lebih bodoh dariku,” balas Kyuhyun.
“Kau menyebalkan.”
“Kau 100x lebih menyebalkan dariku.”
“Yaa, kau!” Hyo Jung baru saja akan memukul Kyuhyun ketika mengingat bahwa bocah itu sedang sakit.
“Kenapa kau banyak minum arak, hah? Sudah tau akan begini, masih diteruskan…” Hyo Jung memapah Kyuhyun ke tempat duduknya semula yang sudah tidak jauh dari tempat mereka detik itu.
“Aku sedang tidak enak badan.”
“Jagalah kesehatanmu. Sebentar lagi musim dingin. Jangan sampai kau sakit-sakitan…”

**********


Sungmin menyambut gembira dengan ucapan pemuh terima kasih karena telah membantu Maknae-nya itu.
Berselang setelah Hyo Jung membantu Kyuhyun duduk, Jong Suk memanggilnya.
“Jaga dirimu, Kyuhyun-ah,” bisik Hyo Jung. Kyuhyun ingin menangkap tangan Hyo Jung yang melayang. Namun rotasi kepalanya membuat tangkapan yang ia inginkan harus lepas, meleset.

**********

Hyo Jung menerobos keramaian dan menemui Jong Suk yang berada di tengah-tengah keramaian. Keramaian yang amat sangat itu menjadi kesempatan tersendiri untuk Jong Suk, berharap rencananya kali ini berhasil.
Jong Suk mengadakan pembicaraan tak berarti yang membuatnya mengisyaratkan kode pada teman bayarannya.
Teman Jong Suk yang berada di belakang Hyo Jung mendorong gadis itu sehingga jaraknya dengan Jong Suk dekat sekali. Ketika Jong Suk mendekatkan kepalanya untuk menjalankan rencananya, seseorang datang dari arah samping, menggagalkan peristiwa yang sudah diaturnya dengan rapi. Orang yang datang dari arah samping itu terjatuh. Malangnya, orang itu membawa Hyo jung ikut jatuh bersamanya. Tubuh orang itu menindih Hyo Jung. Sedetik kemudian,…
Do it, Chu~
Bibir Kyuhyun menyentuh bibir Hyo Jung.
Dengan segera Jong Suk menyingkirkan tubuh Kyuhyun yang menindih Hyo Jung. Tapi karena Kyuhyun sudah terlanjur mencium Hyo Jung, Jong Suk hanya dapat menyesal.

**********

Secepatnya setelah kejadian itu berlangsung, Sungmin segera menutupi wajah Kyuhyun dan membawanya pulang. Sungmin terus memarahinya selama perjalanan pulang dan tidak tahu bahwa Kyuhyun sudah terlelap.
“Heh, perbuatanmu itu konyol, Kyuhyun!” omel Sungmin.
“Kau dilihat orang banyak! Kau payah, menyebalkan, Kyuhyun!!!”
“Dia itu kan milikku juga, beraninya kau menyentuhnya. Bahkan pada bagian yang sakral!”

***********

Hyo Jung terus membersihkan bibir dan sekitarnya dengan air di toilet sambil mengutuk Kyuhyun. “Awas kau, Kyuhyun-ssi! Tak tahu berterima kasih. Lihat saja nanti. Kau tidak akan selamat! Huh!” Hyo jung menggerakkan badannya kesana kemari. Krek… terdengar bunyi tulang punggung Hyojung. “Aaaa… encokkk!!!”

**********

Ketika Hyo Jung kembali, ia mendapati sahabatnya itu berwajah murung. Dibalik wajah tampan dan manisnya terlihat emosi menggelegar yang tak bisa ia lampiaskan. Jong Suk hanya menatapan tajam Hyo Jung ketika gadis itu datang. Tatapannya mengarah ke bibir Hyojung yang sudah tidak virgin itu. Jong Suk berdiri dengan penuh amarah. Namun, dengan sebaik mungkin, ia berusaha agar Hyo Jung tidak dapat melihat amarahnya yang meluap. “Ayo kita pulang.” Jong Suk menarik tangan Hyojung dan mengajaknya pergi.
Selama perjalanan Jong Suk benar-benar diam. Hyojung jadi tidak enak dibuatnya. Yah, hanya untuk menghangatkan suasana beku saat itu, Hyojung mengucapkan kata-kata tidak berarti.
“Jong Suk, apa kau sakit? Wajahmu terlihat sangat pucat…”
“Apa kau lapar?”
“Jong Suk-ah, apakah kau baik-baik saja?”
Tak ada satupun dari rentetan pertanyaan Hyojung yang ditanggapi. Menyerah, Hyojung menghembuskan nafas dengan keras lewat hidung. #ikut mutung x)
Mendengar dengusan nafas Hyojung, Jong Suk menngerakkan kepalanya, memandang gadis itu. Berusaha untuk tersenyum manis, tapi sia-sia. Hanya senyum asam kecut yang terlihat malam itu,…
Seusai mengucapkan ucapan terima kasih dan selamat malam singkat, Hyojung buru-buru keluar dari mobil Jong Suk. Ia masuk ke dalam rumah dengan setengah berlari. High heels yang dikenakannya nyaris membuatnya terjatuh.
Gadis itu tak dapat melupakan sentuhan bibir Kyuhyun beserta bau menyengat yang menyertainya. Ini benar-benar sangat mengganggu!
Tak henti-hentinya Hyojung mengata-ngatai pemuda yang kurang ajar itu (menurutnya). Seharusnya ini tak boleh terjadi. Karena yang memiliki hak untuk melakukannya hanya Hyun Bin!

**********

Awan gelap yang menyertai Hyojung dihari-hari berikutnya menambah kesan buruk pada hidupnya. Sudah sekitar dua hari ini bola matanya tak menangkap keberadaan bola mata Kyuhyun. Ini membuatnya sangattt bersyukur. Tapi kelihatannya ia salah. Justru pada suatu siang dihari keempat, Kyuhyun mendatanginya. Perusak itu memecah konsentrasinya saat sedang mendalami sebuah buku baru di perpustakaan. Kyuhyun menyodorkan sebuah permen coklat putih ukuran sedang pada lawan jenis dihadapannya itu. Kyuhyun memalingkan wajahnya, mungkin takut atau malu. Hyojung pun tak berniat memandang pria itu. Menyebalkan…
“Apa ini?” Tanya Hyojung. #udah jelas keliatan ndadakan tanya… -_- xixi…
“Umm, ini coklat Belgian dengan kualitas terbaik. Ini… sebagai tanda pemintaan maaf dariku. Insiden kemarin itu, aku melakukannya secara tidak sengaja. Mian~” Kyuhyun segera pergi tanpa mempedulikan reaksi Hyojung selanjutnya.
“Heh, kau! Kyuhyun-ah!” teriak Hyojung yang kemudian menarik perhatian dan tentu menimbulkan kegaduhan. Kyuhyun hanya menoleh sambil tersenyum. Hyojung berkacak pinggang. “Astaga… senior ini,…”

**********

Kelihatannya Jong Suk sudah mulai melupakan kejadian yang belum lama terjadi. Kejadian yang dengan mudah menggagalkan semua rencananya yang ia perkirakan akan berjalan mulus. Jong Suk mulai bisa tersenyum dengan tulus (lagi) sekarang.
Salah satu Dosen masuk ke dalam kelas mereka setelah jam istirahat. Dengan singkat ia mengumumkan sesuatu yang menimbulkan sorak-sorai para cindekiawan. “Lusa akan diadakan perjalanan selama tiga hari. Ini merupakan bagian dari pembelajaran juga. Bersiaplah. Berkumpul di aula pukul tujuh.”
Hyo Jung tersenyum. Ia berharap ini akan menjadi pengalaman yang menarik dan juga menyenangkan.

**********

Teng… Teng… Lonceng Gereja berdentang, menandakan sudah pukul enam pagi. Saat itu, Hyojung tengah meghabiskan segelas susunya, kemudian mengaktifkan keamanan otomatis dari dalam rumah dan bersiap pergi. Diufuk timur, angkasa hitam yang bertransformasi menjadi kelabu mulai terlihat, menemani langkah Hyo Jung menuju stasiun bawah tanah Seoul Nohwon.
Baru pukul setengah tujuh, para mahasiswa sudah berkumpul. Pukul tujuh kurang seperempat, para Dosen pembimbing mereka mulai menyerahkan tiket pesawat menuju Pulau Jeju. Hyojung semakin tersenyum lebar ketika membayangkan kesenangan yang akan didapatnya di sana.
Pukul tujuh tepat, bis berangkat mengantar anak-anak menuju bandara. Candaan tak lepas dari suasana hangat saat itu. Menyenangkan sekali, berkumpul seperti satu keluarga. Hyojung merindukan ini seumur hidupnya.
Bandara internasional Incheon terasa sesak (sebenernya ngg sih..) dengan kedatangan para mahasiswa. Suara riuh rendah terdengar di mana-mana. Dan tak lama, bandara kosong kembali karena para cindekiawan sudah mulai masuk ke dalam pesawat ;)
Para mahasiswa dibebaskan untuk duduk di mana pun. Jong Suk yang awalnya ingin duduk dengan Hyojung terpaksa menunda keinginannya. Tempat duduk yang ia sediakan untuk Hyojung diambil alih oleh seorang mahasiswi pengagum Jong Suk. Hyojung yang datang terlambat hanya dapat duduk di depan Jong Suk. Tidak ada yang menempati tempat duduk sebelah Hyojung karena semua mahasiswa sudah memiliki tempatnya masing-masing. Hyojung pikir ia akan sendirian menikmati keluasan tempat di pesawat itu. Tapi ternyata malapetaka datang diluar dugaannya. Seseorang bersyal tebal mendekat dan duduk disebelahnya. Orang itu kemudian membuka syalnya. “Kyuhyun…” ujar Hyojung kesal.
“Huft… kenapa harus kau lagi?!”
“Memangnya hanya kau yang risih, hah?!? Aku juga!” Hyo Jung berkata dengan ketus.
Mereka saling memalingkan muka, sementara Jong Suk menatap mereka dengan pandangan bingung.
“Ngomong-ngomong, menurutmu, bagaimana kunjungan study kampus kita kali ini?” Kyuhyun bertanya malu-malu.
“Emm, tidak buruk. Tapi diantara beberapa tempat yang kita kunjungi beberapa kali lalu, favoritku Inggris…” Hyo Jung menjawab pertanyaan yang ditujukan untuknya itu dengan sikap kaku.
“Aku juga sependapat. Selama di Pulau Jeju nanti, tempat apa saja yang ingin kau datangi? Kerabat misal…?” Kyuhyun berusaha untuk menatap Hyo Jung. #aaawww x)
 “Aku sudah sering ke Pulau Jeju, dulu saat aku masih kecil. Sudah banyak objek wisata yang kudatangi. Dulu aku sering main ke rumah rekan kerja Appa, tapi sekarang Ahjussi itu sudah pindah ke Jepang sejak 2 tahun yang lalu…”

**********

Tidak memakan waktu lama untuk sampai di Pulau Jeju. Udara dingin menusuk tajam ketika mereka keluar dari pesawat. Angin dingin musim gugur, mendekati musim dingin.
Beberapa bis mengantarkan mereka ke asrama milik Kyunghee University di Jeju. Mereka sampai di dorm dengan penuh rasa lelah dan gembira. Hyo Jung menguap, kemudian menggerakkan tubuhnya. Kyuhyun tertawa kecil. Tapi Kyuhyun segera memalingkan mukanya karena kepergok Hyo Jung. Oopss…
Dorm mewah itu yang ditempati para mahasiswa memang diperutukkan khusus untuk para mahasiswa Universitas Kyunghee. Tempat itu sangat luas, dengan beberapa taman di beberapa sudut tempat. Asrama mahasiswa berbentuk persegi dengan dua buah air mancur dan taman besar di tengahnya. Di dekat taman itu, terdapat sebuah gedung besar bertingkat yang digunakan sebagai ruang dilakukannya kegiatan belajar mengajar, juga untuk mengadakan pertemuan.
Hyo Jung melepas alas kakinya. Tangannya meraba dinding dan menekan sebuah tombol. Lampu tengah menyala seketika. Masing-masing kamar menyerupai apartemen kecil yang mewah. Wow~
Hyo Jung meletakkan tasnya di lantai… Dia sekamar dengan teman dekatnya, Yoo Jin. Mereka sudah saling mengenal sejak lama. Hmm, sekitar 3 tahun lebih. Mungkin akan lebih tepat kalau disebut sebagai sahabat. Is it true?
Yoo Jin dan Hyo Jung berbaring di ranjang masing-masing. “Huh… melelahkan, ya?” Yoo Jin mengawali.
“Iya, lumayan… Tapi sedikit terasa berbeda. Aku rasa, perjalanan tahun ini akan lebih buruk. Malapetaka selalu datang padaku…” Hyo Jung menggigit bibirnya.
“Hei, jangan begitu. Nikmatilah liburan kali ini, selagi bisa!” Yoo Jin melemparkan senyum lebarnya pada Hyo Jung, membuat Hyo Jung ikut tersenyum lebar.
Seusai mandi, Hyo Jung berjalan-jalan di sekitar taman dekat kamarnya. Ia berjalan seraya membaca buku yang belum kelar ia babat habis. Hmm, udara dingin cukup menambah kesegaran setelah mandi.Tapi ternyata angin sepoi itu semakin lama semakin kencang. Tanpa peduli, Hyo Jung membiarkan tubuh kurusnya diterpa angin. Seseorang melemparkan sebuah syal tebal. Hyo Jung mengangkat kepalanya. Dilihatnya Kyuhyun sedang berjalan menjauh dari tempat itu. Hyo Jung tersenyum simpul.
Makan malam saat itu mengusung tema European Cuisine. Hyo Jung hanya mengambil salad dalam jumlah yang tidak banyak. Jong Suk melihatnya dan berusaha menawarkan makan malam untuk gadis itu. Dengan tegas tapi tetap sopan, Hyo Jung menolak mentah-mentah tawaran itu.

**********

Kegiatan di hari berikutnya adalah menyelam dan meneliti organisme laut dan sekitarnya.  Mereka harus mengumpulkan laporan observasi selambat-lambatnya 2 hari berikutnya.
Semua mahasiswa terlihat begitu serius dan antusias. Hyo Jung dan Yoo Jin terus berbicara selama di perjalanan menuju laut. Dan akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu pun tiba…
Para mahasiswa diberi kebebasan dengan syarat untuk tidak merusak apa pun dan harus kembali sebelum waktu minum teh. Dengan cepat setelah pemberian instruksi, mahasiswa berpencar dan meneliti dengan sungguh-sungguh. Meskipun tidak berkutat dan kuliah dalam bidang Sains, misal, mereka semua diharuskan untuk mengobservasi.
Hyo Jung dan Yoo Bin bergabung dalam kelompok 21, mendekati waktu pukul tiga sore. Pemandangan laut yang begitu indah membuatnya terpana. Sampai ia tersadar ketika ia muncul di permukaan, bahwa ia sendiri. Mereka sudah pergi…
Hyo Jung keluar menepi. Dengan segera ia berganti baju, tapi ada beberapa bagian bajunya yang basah. Hyo Jung bingung. Ponselnya ia titipkan pada Yoo Jin sedangkan anak itu menghilang. Jarak antara dorm dengan laut cukup jauh, apalagi saat mereka berangkat tadi, mereka diantar, tanpa mengetahui rute perjalanan. Sialan!
Hyo Jung mengitari pinggir pantai. Tidak ada nelayan dan tempat ini terpencil…
Hyo Jung berlari ke sekitar pantai, berharap bahwa seseorang akan ada bersamanya saat itu. Satu-satunya orang yang ia lihat hanya Hyun Bin. Jelas membuat terkejut! Tapi akhirnya Hyo Jung tahu itu hanya halusinasi.
Matahari sudah tak terlihat, sementara Hyo Jung tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Tempat di sekitarnya benar-benar gelap. Hyo Jung ketakutan.
Hyo jung meringkuk di bawah sebuah karang yang melindunginya dari terpaan angin besar. Berusaha bertahan, berharap seseorang akan menolongnya.

**********

Para mahasiswa sudah duduk di meja makan bersama teman mereka. Tapi mata Kyuhyun tak berhenti mencari, gadis itu.
“Kau lihat Hyo Jung, Sunbae?” tanya Kyuhyun pada Sungmin yang sedang memakan makanannya dengan lahap.
“Maaf, Kyuhyun-ah,” jawab Kyuhyun. Dengan cepat Kyuhyun mengerti apa maksud perkataan Sunbaenya itu.  Yoo Jin yang kebetulan lewat, Kyuhyun mencegatnya.
“Kau.. teman Hyo Jung kan?” Kyuhyun berkata dengan cepat.
“Iya, benar..”
“Kau melihat Hyo Jung?”
“Aku tidak melihatnya… Aku pikir dia mungkin sedang menjenguk kerabatnya. Dia sering melakukan hal itu, karena dia memiliki banyak kerabat hampir di setiap tempat. Entah itu rekan kerja Ayahnya, teman lamanya, teman jaringan sosialnya, macam-macam. Aku pikir…” Kalimat Yoo Jin belum sempat diteruskan karena Kyuhyun menyela dengan ucapan terima kasih.
Kyuhyun mencari transportasi umum dan segera berangkat ke tempat mereka bermain tadi.

**********

Senter dalam genggaman Kyuhyun cukup untuk menerangi jalan di depannya kurang lebih sejauh 2 meter. Kyuhyun berputar-putar, menggerakkan kepalanya ke segala arah. Tidak mudah berjalan di tempat berpasir dengan angin laut yang lumayan kencang. Apalagi sudah malam dan tak ada penerangan. Kyuhyun sempat merinding menyadari dirinya berada di tempat gelap ini sendiri. Namun, mengingat seseorang yang pasti lebih ketakutan darinya, Kyuhyun memberanikan diri.
Hyo Jung memeluk lututnya sambil menangis. Kyuhyun berlari menyusuri pantai menerjang angin  besar. Usahanya berujung memuaskan. Ia menemukan gadis itu meringkuk kedinginan. Tak terkira seberapa bahagianya Hyo Jung ketika menemukan Kyuhyun berdiri di depannya. Hyo Jung segera berdiri dan memeluk Kyuhyun. Ia kembali menangis dalam pelukan Kyuhyun sementara pemuda itu mendekapnya erat-erat dengan sebelah tangannya mengelus rambut Hyo Jung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar