First Series => My Stupid Sweet Prince
Casts :
Park Hyo Jung
Cho Kyuhyun
Lee Jong Suk
Lee Sungmin
Kim Heechul
And the other casts
Genre :
Romantic, Friendship
Hyo
Jung mengedipkan matanya berkali-kali, kemudian ‘mengulat’. Merasa nyaman
berada di tempat yang hangat. Hangat? Bersamaan dengan munculnya rasa terkejut,
Kyuhyun masuk ke dalam kamar itu dengan membawa secangkir cokelat hangat.
“Ckckck… Tidak hanya seorang gadis menjengkelkan dan menjijikkan, ternyata kau
juga seorang pemalas kelas berat,” katanya.
“A..pa
katamu?!” Hyo Jung berdiri dengan cepat dan hampir terjatuh. Kyuhyun dengan
segera meletakkan cangkir yang ia bawa dan menahan tubuh Hyo Jung agar gadis
itu tidak terjatuh. “Kau… masih lemah. Tidurlah sampai kau merasa lebih baik,”
ucap Kyuhyun datar, yang kemudian pergi meninggalkan Hyo Jung.
“Dasar
pria aneh. Tadi dia menyindirku pemalas, sekarang dia malah menyuruhku bermalas-malasan.
Huh~! Ya sudah,… biarlah!”
**********
“Kyuhyun-ah,
bagaimana keadaan yeoja-ku itu?”
Tanya Sungmin, ketika Kyuhyun baru keluar dari kamar kosong yang ditempati Hyo
Jung.
“Yaa,
Hyong, siapa yang bilang dia yeoja-mu?
Belum ada restu dariku dan pernyataan tetap juga belum ada,” ujar Kyuhyun
sambil berlalu.
“Yaa,
Kyuhyun-ah! Siapa yang memohon restu darimu? Gadis itu bisa jadi milikku tanpa
kau perlu terlibat!” teriak Sungmin dari ruang tengah, disusul dengusan kesal
dari tokoh utama, Cho Kyuhyun.
2
jam sudah berlalu dengan cepat. Kyuhyun yang sedari tadi menggarap soal
matematika yang belum sempat ia selesaikan kemarin, beranjak dari tempat duduk
santai favoritnya dan berjalan kearah kamar tamu. Ia masuk dan menutup pintu.
Tatapannya tak lepas dari gadis manis yang tetap meringkuk di bawah selimut
itu. Kyuhyun duduk di tepi tempat tidur. Perlahan ia menggoncang tubuh gadis
itu. Tapi Hyo Jung hanya mengerang. Kyuhyun terkejut. “Apakah gadis ini sakit?”
tanyanya pada diri sendiri. Kyuhyun menggoncang tubuh Hyo Jung sekali lagi.
“Oppa…” suara hyo terdengar lirih. Tapi yang membuatnya menarik adalah,
terdengar nada keputus asaan saat gadis itu mengucapkannya.
“Hmm, ternyata gadis ini sudah memiliki
kekasih,” ujar Kyuhyun dalam hati. “Yaa, kau, bangun! Bangun!” Kyuhyun
menggoncang tubuh Hyo Jung dengan sangat keras. Gadis itu terbatuk dan membuka
matanya. Mata lemahnya menatap Kyuhyun, membuat pemuda yang disukai banyak
wanita di kampus itu merasa bersalah.
“Umm,
apakah kau sudah lebih baik?” tanya Kyuhyun, mencoba basa-basi.
“Sepertinya
begitu, terima kasih,” ucap Hyo Jung lirih.
“Umm,
aku akan pergi keluar untuk sarapan. Kau mau ikut?” Kyuhyun menawarkan. “Kalau
mau ikut, bersiaplah. Aku akan membelikan baju untukmu.” Kyuhyun dengan segera
meninggalkan kamar itu.
Hyo
Jung menghembuskan nafas, “Yah, meski dia terkadang seperti evil, masih ada sisi angel dalam pemuda itu rupanya. Oh ya,
namanya siapa, ya?”
**********
Kyuhyun
segera berlari menuju stasiun bawah tanah yang menuju daerah Seoul Nohwon.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai tujuan. Segera setelah perhentian
kereta di Seoul Nohwon, Kyuhyun mencegat taksi.
Rumah
tampak kosong dan sepi. Orang tuanya pasti sudah berangkat kerja. Kyuhyun
mengetikkan password dan pintu rumah terbuka. Kyuhyun segera berlari melewati
rumah yang cukup besar itu dan menuju kamar kakaknya. Dengan cepat, Kyuhyun
mengobrak-abrik lemari kakaknya (#astajim). Kyuhyun hanya menemukan beberapa
pasang pakaian dalam dan baju masa kecil kakaknya. “Sialan. Baju onni dibawa
semua!” Kakak Kyuhyun memang tidak berada di Korea. Kakaknya sedang study abroad.
Kyuhyun
meraih ponselnya dan segera menghubungi kontak dengan nama “Heechul Hyong”.
(*Hyong=kakak
laki-laki)
“Yeobosaeyo,
Hyong-ah~” Kyuhyun mengawali pembicaraan.
“Ne,
Kyuhyun-ah. Ada apa?” terdengar jawaban dari seberang sana.
“Hyong,
hari ini jadwal hyong berbelanja, kan?”
“Hooh.
Bagaimana kau bisa tahu?”
“Leeteuk-hyong.”
“Oh.
Lalu, memangnya kenapa?”
“Hyong,
tolong belikan aku sepasang pakaian wanita ya. Kira-kira untuk gadis berumur 19
tahun-an. Aku menunggumu di apartemenku. Terima kasih Hyong!” Kyuhyun buru-buru
memutuskan teleponnya. Dari seberang sana, Heechul mendengus kesal. “Dasar impolite maknae…”
Kyuhyun
memasukkan beberapa pakaian dalam kakaknya yang kelihatan ‘cukup’ untuk
dikenakan gadis itu, dan segera pergi.
*********
Suara
bel apartemen Kyuhyun-Sungmin terdengar. Seseorang baru saja ‘memencet’nya.
Sungmin yang sedang asyik dengan gitarnya menoleh kearah pintu. “Anak itu aneh
sekali. Masuk apartemen sendiri saja memencet bel.” Sungmin meletakkan gitarnya
di sofa dan berjalan menuju dekat pintu tempat monitor yang terhubung dengan
kamera pengawas diluar. “Astaga, itu Hyong!”
Heechul
sedang duduk di sofa putih, di apartemen Kyu-Min. Di tangannya, ia membawa
sebuah tas. “Di mana si maknae itu?” Tanya Heechul.
“Aku
juga tidak tahu, Hyong. Dia keluar sekitar 10 menit yang lalu,” ujar Sungmin.
“Huh,
anak itu…” sebelum Heechul sempat melanjutkan kalimatnya, terdengar bunyi khas
‘klik’ pintu apartemen. Kyuhyun masuk dengan menenteng sebuah tas. Keringatnya
bercucuran banyak sekali. Pandangan Kyuhyun mengarah ketas yang dibawa oleh
hyong-nya itu. Selang beberapa detik, Kyuhyun berjalan menuju Hyongnya dan
memeluk tamu yang baru saja datang itu. “Terima kasih banyak, Hyong…” ujar
Kyuhyun.
“Yayaya,
yaaaa!! Bersihkan tubuhmu dulu, baru memelukku! Aku baru saja mandi, naughty maknae…”
“Maaf,
Hyong!” Kyuhyun melepas pelukannya, mengambil tas yang dibawa Heechul dan berjalan
cepat kearah kamar tamu.
“Ada
apa dengannya? Aku tidak pernah melihat dia sesemangat itu,” kata Heechul
pelan.
**********
Kyuhyun
masuk. Hyo Jung sedang duduk di tepian kasur. Selimut yang tadi digunakannya
sudah terlipat rapi. Kyuhyun mendekati Hyo Jung. “Ini untukmu… Cepat mandi.
Handuk bersih ada di lemari,” kata Kyuhyun, tangannya mengulurkan tas yang
dipegangnya.
“Terima
kasih banyak,” ucap Hyo Jung. Ketika Kyuhyun akan pergi, Hyo Jung menarik
tangannya. “Maaf, aku belum tahu namamu.”
“Ah
ya, aku Cho Kyuhyun. Dan kau?”
“Park
Hyo Jung.”
“Baiklah.
Hyo Jung-ah, bersiaplah.”
**********
Hyo
Jung keluar dari kamar tamu dengan baju yag dibelikan oleh Heechul-Hyong tadi.
Sebuah celana panjang trainee dengan kaos dan jaket putih. Hyo Jung terlihat
lebih manis dan elegan dengan pakaian itu. Kyuhyun terpana melihatnya.
“Ada
apa? Apakah ini cocok untukku?” Tanya Hyo Jung.
“Ah,
ya. Itu bagus sekali untukmu. Pilihan Hyong benar-benar sepadan,” ucap Kyuhyun,
yang baru saja tersadar dari lamunannya.
“Hyong?
Siapa yang membelikan ini untukmu? Ah ya, di mana Hyongmu?”
“Ah,
mereka sedang pergi bersenang-senang.”
Hyo
Jung bergumam. “Kau mau mengenakan jaket
itu?”
“Hmm.
Memangnya kenapa?”
“Tidak
apa-apa. Hanya sedikit ‘norak’”
“Heh,
kau!” Kyuhyun menggertak Hyojung.
**********
Kyuhyun
dan Hyojung berjalan beriringan. Banyak pasang mata memperhatikan mereka.
Hyojung menjadi salah tingkah dibuatnya.
“Yaa,
pakaianmu terlalu norak,” celetuk Hyo Jung santai.
“Bukan…
itu karena aku terlalu tampan.” Kyuhyun terkekeh. Meski begitu, Kyuhyun sedikit
khawatir jika mereka bisa melihat wajahnya. Semoga syal yang ia gunakan ini
bisa sangat membantu.
“Aigoo…
rasa percaya dirimu terlalu tinggi. Kau hanya orang biasa, tapi wanita-wanita
di sana begitu memperhatikanmu.”
“Jadi anak ini belum tahu siapa aku…”
gumam Kyuhyun. Merasa khawatir bahwa tak lama lagi identitasnya akan terbuka,
Kyuhyun menggandeng tangan Hyo Jung dan mengajaknya berjalan cepat menuju toko
penjualan bubur.
*********
Hyo
Jung dan Kyuhyun menikmati bubur pesanan mereka. “Ini lezat. Sudah lama aku
tidak makan bubur di toko ini,” ujar Hyojung pelan yang ternyata Kyuhyun bisa
mendengarnya.
“Wah,
sayang sekali. Padahal bubur di toko ini adalah favoritku,” kata Kyuhyun,
tersenyum. Spontan, pipi Hyojung memerah. Senyum evil Kyuhyun sukses membuatnya merasa ‘aneh’.
“Nah,
sekarang mau ke mana?” Tanya Kyuhyun sambil memegang pundak Hyojung.
“Itu
keputusanmu. Terima kasih atas semuanya. Aku sudah banyak merepotkanmu.”
Kyuhyun
menatapnya lekat-lekat. “Kau kedinginan? Kau masih sakit?”
“Aku
tidak tahu. Mungkin begitu. Lebih baik, aku pulang saja sekarang. Terima kasih
atas segalanya, dan ini, biaya perawatanku.” Hyojung mengeluarkan dompet dari
tasnya dan menyerahkan sejumlah uang yang tidak sedikit.
“Yaa,
memang kau pikir aku ini apa?!?” Kyuhyun berbicara dengan suara keras.
“Sudahlah. Kembalilah ke rumahmu dan banyak-banyaklah istirahat.” Kali ini
Kyuhyun mengucapkan kalimat dengan suara yang jauh lebih lembut.
**********
Hyo
Jung berjalan pelan menuju stasiun bawah tanah. Dengan keadaan tubuh yang tidak
stabil, setiap langkah yang diambilnya selalu terasa berat. Kini dia menyadari,
bahwa kehadiran Kyuhyun bukanlah angin lewat semata. Dengan kehadiran pemuda
itu, Hyo Jung merasa lebih nyaman dan tenang. Ia bisa meminta bantuan jika
sewaktu-waktu dia merasa membutuhkan bantuan. Namun kini ia berjalan sendiri.
Hanya terpaan angin musim gugur yang selalu menemaninya setiap saat. Ia harus
kuat, bertahan sendiri.
Mungkin
menurut gadis itu, ia harus bertahan sendiri. Padahal Kyuhyun mengikutinya dari
belakang, berjalan sekitar 30 meter di belakangnya, dengan segala perasaan
khawatir memenuhi benaknya.
Di
kereta, Kyuhyun dapat memandang gadis yang bersamanya tadi menundukkan kepala.
Wajahnya begitu pucat. Kyuhyun sudah khawatir jika sewaktu-waktu gadis itu tak
sadarkan diri (lagi).
Hyo
Jung keluar ketika kereta berhenti di stasiun bawah tanah, sekitar Nohwon. Hyo
Jung terus berjalan sementara Kyuhyun terus mengikutinya dari belakang. Rumah
besar Hyo Jung cukup membuat seorang Cho Kyuhyun terpana. “Jadi ini adalah
rumahnya,…”
Terdengar
suara ringtone sms dari ponsel Kyuhyun. Tertulis di layar nama Leeteuk-Hyong.
Kyuhyun-ah, kami sedang makan
bersama di restaurant biasa Cepat datang. Yang lain sudah menunggu…
***********
Kyuhyun
sudah duduk di kursi paling ujung. Member Super Junior mengadakan acara itu
untuk merayakan suksesnya album solo Yesung. Semua member terlihat antusias,
terkecuali si maknae. Dia sedang tidak punya selera makan yang baik.
“Yaa,
Kyuhyun-ah, ada apa denganmu? Kau terlihat lemas sekali. Apa kau sakit?” Yesung
merasa khawatir pada maknaenya itu.
“Mungkin,
sepertinya begitu Hyong,” ujar Kyuhyun. Kalimat yang Kyuhyun lontarkan
asal-asalan itu membuat kurang lebih 10 anggota Super Junior menanyakan
keadaannya. Kyuhyun tertawa keras.
“Yaa,
dasar kau! Heh, sebenarnya ada apa denganmu?” Eunhyuk mulai curiga.
“Mian,
Hyong!” ujar Kyuhyun yang kemudian mendapat pukulan main-main dari
kakak-kakaknya (Para member sudah hafal kejailan Kyu dan sifatnya yang kadang
suka bohong untuk membuat mereka khawatir *.* #ups)
Kyuhyun
minum banyak arak malam itu. Dengan terpaksa Sungmin dan Heechul harus
merangkulnya sampai apartemen. “Huh, anak ini suka merepotkan terutama kalau
sudah berurusan dengan arak!” kata Heechul sambil menutup pintu kamar Kyuhyun. “Tapi
kelihatannya anak itu tidur nyenyak sekali. Sudah cukup bagiku. Aku tak perlu
mengkhawatirkannya lagi. Kelihatannya dia sudah banyak mengalami perubahan
setelah kecelakaan itu,” Heechul berkata lagi pada Sungmin.
***********
Sungmin
menggedor-gedor pintu kamar Kyuhyun. “Kyuhyun-ah, ada tamu untukmu!” Tak
terdengar suara apa pun. Ketika Sungmin akan melakukannya untuk yang keempat
kalinya, pintu kamar terbuka. Kyuhyun keluar dengan raut wajah kesal. Mimpinya indahnya
harus dihancurkan oleh suara gedoran pintu hyongnya. Tapi raut wajahnya segera
berubah ketika telinganya menangkap kalimat yang diucapkan Hyongnya itu. “Gadis
manis yang kusuka itu datang kemari. Katanya ingin menemuimu.”
**********
Mereka
duduk berhadapan. Kyuhyun take a bath
dan mengenakan pakaian rapi. “Annyonghaseyo, Kyuhyun-ssi.” Hyo Jung membuka
pembicaraan.
“Annyong,
Hyo Jung.” sikap Kyuhyun terlihat kaku saat itu.
“Karena
aku memiliki hutang budi dan belum membayarnya, aku membawa beberapa makanan
untukmu.” Hyo Jung menyerahkan bingkisan
yang dibawanya. Kyuhyun melirik isi tas bingkisan itu. “Wow, buah dan…, dari
mana kau tahu aku suka daging babi panggang?”
“Kau
menyukainya? Terima kasih. Awalnya aku tidak tahu harus membawakan apa untukmu.
Aku menyukai daging babi panggang, sehingga aku membelinya untukmu. Aku
berharap kau menyukainya dan ternyata harapanku terkabul.”
“Kau
tidak perlu repot-repot begini,” kata Kyuhyun (#alim atau sok? Xixi, bercanda_)
“ Aku melakukannya bukan demi imbalan.”
“Aku
tidak bisa hidup tenang karena kau tau!”
Kyuhyun
nyengir. “Sifatmu kembali lagi. Heh, kau meremehkanku, begitu?!”
Hyo
Jung tersenyum kecut. “Ne! memangnya kenapa?!? Aku tidak suka dibantu! Aku bisa
hidup sendiri!” Gadis di hadapan Kyuhyun ini bersikeras.
“Lalu
untuk apa kau memegang pundakku saat di kereta hah?!”
“Itu
karena aku tidak sengaja!”
“Kau
bohong! Kau memegang pundakku lama sekali, tidak mungkin kau melakukannya tanpa
sengaja.”
“Seseorang
mendorongku dari belakang.”
“Di
belakangmu tidak ada siapa pun.”
“Kecepatan
kereta terlalu cepat, menyalahi aturan perjalanan!”
“Imajinasimu
yang berjalan terlalu cepat!”
“Aku
tidak bisa berimajinasi.”
“Bohong.
Kulihat, kau pintar berpikir.”
“Hah!
Aku pergi!” Hyo Jung segera meninggalkan ruangan itu. Kyuhyun masih santai
dengan sikap duduknya. “Dia bukan wanita
yang aku harapkan. Tidak sopan, tidak bisa melawanku. Bagus, dia bukan
jodohku!”
**********
Hyo
Jung bergegas pergi meninggalkan lingkungan sekitar apartemen. Wajahnya merah
padam karena marah juga malu. Kyuhyun yang melihatnya dari jendela terkikik.
Kyuhyun terus memandangi gadis itu yang sedang mengeluarkan ponselnya. Ia
menelepon seseorang. Yang menarik perhatian Kyuhyun, bahwa saat gadis itu
berbicara dengan orang itu, seseorang yang mungkin temannya, raut wajah Hyo
Jung berubah total. Hyo Jung menjadi sosok yang periang. Entah, apa karena
lelucon yang dilontarkan orang yang tidak diketahui Kyuhyun lewat telepon itu,
Hyo Jung jadi banyak tertawa. “Apa yang
sedang berbicara dengannya adalah kekasihnya?” pikir Kyuhyun. Kyuhyun
menarik kesimpulan, ya.
Sekitar
10 menit kemudian, sebuah mobil sport hitam melintas dan berhenti di depan Hyo
Jung. Seorang pemuda yang mengendarai mobil itu tersenyum pada Hyo Jung dan
mempersilahkan gadis itu untuk naik ke mobilnya. “Wah, tebakanku tepat sekali.
Aku memang orang yang jenius,” batin Kyuhyun. Namun, bagaimanapun, Kyuhyun
merasa aneh ketika gadis itu bersama dan tertawa karena orang lain…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar